Rabu, 27 Februari 2013

Macam-Macam Aliran SKA

1. SKA JAZZ
Ska jazz adalah genre musik yang berasal dengan menggabungkan isi melodi jazz dengan konten ritmis dan harmonis dari ska.
Ska jazz dianggap sebagai subgenre dari ska gelombang ketiga, namun tidak memiliki pengaruh punk rock hadir dalam banyak ska gelombang ketiga, meskipun jazz adalah pengaruh yang signifikan pada ska itu sendiri. jazz band Ska biasanya berisi satu atau dua gitar listrik, gitar bass, keyboard, drum kit dan bagian tanduk (terdiri dari kombinasi dari berikut: trompet, trombon, saksofon alto, tenor saxophone, dan saksofon bariton). Kadang-kadang mungkin ada satu atau lebih vokalis, tapi genre terutama difokuskan pada lagu instrumental. Instrumen kuningan biasanya membawa melodi, dan ada sesekali improvisasi solo. Bagian irama tempat aksen pada ketukan off, sehingga memberikan nuansa musik berbeda dari jazz lurus.

2.SKA PUNK
Ska punk adalah musik fusi genre yang menggabungkan ska dan punk rock. Ini mencapai tingkat tertinggi kesuksesan komersial di Amerika Serikat pada akhir 1990-an. Ska-core (kadang-kadang dieja skacore) adalah sebuah subgenre dari punk ska, ska pencampuran dengan hardcore punk.
Karakteristik punk ska bervariasi, karena fusi genre kontras. Semakin banyak dipengaruhi gaya punk-sering fitur tempo cepat, distorsi gitar, selingan punk rock onbeat gaya (biasanya chorus), dan vokal gaya punk. The ska lebih dipengaruhi gaya punk ska fitur instrumentasi lebih maju dan suara vokal dan musik bersih. Instrumentasi umum termasuk gitar listrik, gitar bass, drum, instrumen kuningan (seperti trombon atau terompet), saksofon, dan kadang-kadang organ.

3.ROCKSTEADY.
Rocksteady adalah genre musik yang berasal dari Jamaika sekitar tahun 1966.Sebuah pengganti ska, dan pelopor untuk reggae, rocksteady dilakukan oleh kelompok Jamaika harmoni vokal seperti The Gaylads, The Maytals dan The teladan. Istilah rocksteady berasal dari gaya tarian yang disebutkan dalam lagu Ellis Alton “Rock Steady”. Tarian dilakukan untuk rocksteady kurang energik daripada tarian ska sebelumnya. Hit rocksteady internasional pertama adalah “Hold Me Tight” (no. 5 di Inggris dan AS) dengan jiwa penyanyi Amerika Johnny Nash

4.CHRISTIAN SKA.

ska Kristen adalah bentuk musik Kristen alternatif, dan sub-genre ska-ska dan punk yang lirik berorientasi pada musik Kristen Meskipun ska tidak merupakan suatu genre dalam industri musik Kristen sampai setelah. ska gelombang ketiga mencapai puncaknya di pasar umum, ska Kristen terus berkembang secara mandiri ke dalam tahun 2000-an.
musik Ska datang untuk dilihat sebagai “kendaraan yang sangat baik untuk teguran dan pujian karena depan gaya liris nya”  dan ceria, energik, suara gembira. Sementara ada sejumlah besar band yang lebih kecil, ska di pasar Kristen di akhir 1990-an datang untuk primairly diwakili oleh tiga band: The Insyderz, The OC Supertones, dan Lima Iron Frenzy, semuanya sukses secara komersial dan berorientasi pelayanan di kanan mereka sendiri [8] Seperti. Gelombang ska ketiga di pasar umum suara sering bercampur dengan punk, miring, atau rockabilly. Sejalan dengan ska mainstream,  banyak band ska bawah tanah Kristen merilis satu atau dua ska album sebelum benar-benar berdasarkan genre-melompat jauh dari ska atau melarutkan . Bahkan suara dari “tiga besar” cenderung berevolusi. Pada tahun 2002 salah satu kritikus menggambarkan bagian tanduk dari Supertones sebagai “memberikan warna bukan suara yang dominan”.

Tentang SKA PUNK

Tentang SKA punk

Gelombang Ketiga Ska Punk di Amerika 1990-anSuburban LegendsPada awal tahun 1980-an, di pengaruhi oleh gelombang 2 Tone dari Inggris, band ska mulai terbentuk di seleruh Amerika Serikat, misalnya The Uptones dari Berkeley, Kalifornia, dan The Toaster dari New York City, yang merupakan band aktif pertama di Amerika bagian utara. Sementara banyak dari band-band ska awal Amerika terus dalam t...radisi musik oleh 2 Tone dan kebangkitan kembali Mod, band seperti Fishbone, The Mighty Mighty Bosstones, dan Operation Ivy memulai subgenre Ska Punk Amerika, campuran musik Ska dan Punk Rock yang juga di pengaruhi juga oleh RnB.Dua tempat utama perkembangan musik ska di Amerika Serikat adalah di New York City dan Orange County, Kalifornia. Di New York, vokalis Toesters Robert "Bucket Hingley mendirikan studio rekaman independent Moon Ska Record pada tahun 1983. Label tersebut menjadi label rekaman musik ska independent terbesar di Amerika Serikat, mendistribusikan band-band pantai timur Amerika Serikat seperti The Slackers, The Scofflaws, dan The Pietasters.Sementara scene musik ska Orange County menjadi dasar perkembangan ska punk pertama, yang di usung oleh Reel Big Fish, No Doubt, dan Sublime. Inilah tepatnya musik "Ska Gelombang Ketiga" di perkenalkan oleh Tazy Phyllips (host dari acara radio Ska Parade). San Fransisco Bay Area juga berkontribusi terhadap perkembangan pesat musik Ska, seperti Skankin' Pickle, Let's Go Bowling dan Dance Hall Crashers.Pada tahun 1993, The Mighty Mighty Bosstones di tandatangani dengan Mercury Records, menjadi band ska Amerika pertama yang sukses secara komersial. Begitu juga Rancid, yang menampilkan mantan anggota Operation Ivy, merilis "Time Bomb" yang mencapai urutan #8 di Billboard Track Modern Rock, menjad hit ska pertama terbesar pada tahun 1990 dan memperkenalkan ska ke mata publik.Selama beberapa tahun berikutnya, serangkaian band ska papan atas termasuk "Spiderwebts" dari No Doubt, "Sell Out" oleh Reel Big Fish dan "The Impression That I Get" oleh The Mighty Mighty Bosstones, yang mendapat penghargaan platinum. Pada tahun 1996, gelombang ketiga musik ska adalah salah satu bentuk musik alternatif yang paling populer di Amerika Serikat

Tentang 2TONE

Tentang 2Tone

pada Februari 1980, tujuh 2Tone single telah dirilis, masing-masing menjual setidaknya seperempat juta eksemplar. The Specials telah berhasil mencapai Nomor 1 di Top 10 Inggris dengan Ep hidup mereka "Terlalu Banyak Terlalu muda." Adegan ska Inggris telah diambil dari, dan banyak band menemukan diri mereka kewalahan oleh popularitas. Dammers dan Davies memutuskan bahwa kedua 2Tone telah menjadi te...rlalu populer bagi mereka untuk menangani, dan The Selecter meninggalkan label. Dammers dan The Khusus tinggal, berharap dan percaya bahwa popularitas mereka akan segera memudar. Meskipun demikian, popularitas mereka meningkat dan Spesial terus menghasilkan lagu-lagu hit. Mereka mencapai 5 besar dengan "Rat Race" dan "Stereotip." Namun, hit terbesar untuk band akan menjadi "Ghost Town," yang terjual lebih dari satu juta eksemplar. Beberapa bulan kemudian, Hall, Staples, dan Golding akan meninggalkan band. Segera setelah itu, gitaris Radiasi Roddy dibiarkan bermain untuk 'n' roll band rock bernama The Tearjerkers. Pada titik ini, The Specials terpaksa kembali ke AKA khusus, karena mereka pada dasarnya tidak lagi band yang sama. The Bodysnatchers baru saja dibubarkan, dan Rhoda bergabung AKA Khusus untuk melakukan pelepasan "Boiler." Setelah menghilang selama dua tahun, specials AKA merilis album "Di Studio", yang merindukan grafik benar dan memaksa band ini ke dalam utang. Setiap delapan bulan atau sehingga mereka merilis single a. "Kejahatan Perang (Kejahatan Remains Sama) ditangani dengan pembantaian tentara Israel dari warga Palestina di kamp pengungsi Beirut. Bukan kejutan kecil yang tunggal ini merindukan grafik sepenuhnya, anehnya menjadi rilis pertama oleh Khusus untuk tidak mencapai grafik. Dammers itu undetered oleh ini, mengatakan bahwa ia, "lebih bangga" Kejahatan Perang "dari hampir apa pun yang telah saya lakukan." Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa Dammers dibuat bahwa komentar sebelum AKA khusus telah merilis lagu "Nelson Mandela" yang, meskipun kuat pesan anti-apartheid, masih berhasil menjual lebih dari 150.000 eksemplar di Inggris. Artistik itu juga sukses, direkam dalam penyelesaian dalam 4 hari, kontras dengan sisa "In The Studio" yang telah menyeret untuk baik ke 2 tahun dan menggambar utang besar. Sisa dari rilis dari 2 Tone pada saat ini yang dipermudah, dan label mulai tercekik. Rilis terakhir untuk keluar dari label datang dari JB Allstars, sebuah kelompok yang dipimpin oleh mantan Khusus drummer John AKA Bradbury. Single 2Tone terakhir bukan oleh Khusus untuk mencapai tangga lagu telah "Easy Life" oleh Bodysnatchers, pada tahun 1980. Dengan hilangnya lambat 2Tone, gelombang kedua musik ska yang melayang ke ketiadaan. Dalam waktu singkat tujuh tahun, 2Tone telah merilis 29 single dan 8 full-length record. Sebagai jejak Chrysalis daripada sebuah perusahaan rekaman otonom, 2Tone selalu sesuatu dari proyek dalam seni konseptual, dan ini mungkin alasan mengapa nama dan gaya terus menginspirasi musik sampai hari ini. Ini tidak berlangsung sangat lama, tapi orang-orang di seluruh dunia telah mendengarkan. Di seberang Atlantik, di Amerika Serikat, pembukaan lagu dijemput dan diedarkan."Masih ada lagi musik dari komersialitas"

istilah SKA

Istilah Rude boy
 RUDE BOYSepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapati. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik dengan optimisme musik ska.Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identiti kelompok sebagai 'Rude Boy' (sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an) Menjadi 'Rude' ertinya ...menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna. Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy iatu dengan celana panjang yang mengatung hanya semata kaki). Muzik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan 'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan gaya sebelumnya iatu 'free-walking bass style'.Dua parti politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publikpun mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan memiliki senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup.Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui muzik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti "Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones. Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street) C.S. Doddpun ikut memproduksi grup muda yang memiliki visi muzik mereka sebagai'rudies' iatu kelompok The Wailers ( Bob Marley, Peter Tosh, BunnyWailer). Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy iatu Judge Dread. Lagu "007 Shanty Town" yang dinyanyikan oleh Desmond Dekker adalah sebuah karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitinya memuncak sepanjang musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat & Rocksteady pun lahir. Gelombang ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bahagian cerita lain: Rocksteady kemudian melahirkan muzik Reggae. Populariti muzik Reggae di Inggris di sebarkan oleh Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi muzik Reggae & lirik² lagunya cenderung bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub', 'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)

Kamis, 21 Februari 2013

KARIR SHAGGY DOG

personil:
Heru Wahyono "Heru" : (vokal, 1997 - sekarang)
Richard Bernado "Richard" : (gitar, 1997 - sekarang)
Raymondus Anton Bramantoro " Raymond" : (lead gitar, 1997 - sekarang)
Aloysius Oddisey Sanco " Bandizt" : (bass, 1997 - sekarang)
Yustinus Satria Hendrawan "Yoyok" : (drum, 1997 - sekarang)
Lilik Sugiyarto "Lilik" : (keyboard, 1997 - sekarang)


Asal : Bendera Indonesia Jogjakarta, Indonesia
Genre : Ska Reggae
Tahun aktif : 1999 – sekarang
Label : Fame Music (2009–sekarang)
Situs web : ShaggyDogJogja.com


Sejarah Shaggydog

Shaggydog adalah sebuah band yang terbentuk di Sayidan-sebuah kampung dipinggir sungai di tengah kota Jogja-yang nyaman dan damai. Pada Tanggal 1 Juni 1997, band yang beranggotakan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik & Yoyo' ini sepakat untuk menyebut musik yang mereka mainkan sebagai “Doggy Stylee” ; perpaduan antara beberapa unsur musik seperti ska, reggae, jazz, swing dan rock n’ roll, bahkan sampai rock yang di-mix secara special oleh 6 orang bartender ini.
Cherry Poppin Daddies, Hepcat, Bob Marley, Song Beach Dub Allstars merupakan sebagian kecil dari band-band yang meng-influence Shaggydog. Yang lain? Pahit manis hidup adalah inspirasi merek.



Perjalanan Karir

Waktu pun berlalu, show demi show mereka jalani. Pada tahun 1999 album shaggydog yang pertama diliris. Dengan label Doggy House (management Shaggydog), Album yang diberi title “SHAGGYDOG” ini membuahkan hasil yang diluar dugaan. 20.000 copy habis terjual. Jumlah yang cukup besar untuk sebuah band indie. Semenjak itu Shaggydog pun mulai show di daerah-daerah seputar Nusantara…dari Jawa sampai ke Lombok..sampai-sampai mereka rela meninggalkan bangku kuliah.
                Dua tahun setelah itu, tepatnya tahun 2001, album kedua yang bertitel “BERSAMA” diliris. Kalau kalian tahu, album ini benar-benar diliris dengan cucuran keringat dan air mata. Motor sang manager pun tergadaikan. Bukan itu saja, rekaman yang berlangsung di Bandung ini sampai memaksa mereka untuk ngamen di kawasan Dago karena kehabisan duit…What a life Man..!!
             Tahun 2003 merupakan "Lucky Year" buat Shaggydog. Dimulai New Year Party di UPN Jogja, sekitar 20.000 doggiez tumplek..blek berdansa bersama Shaggydog. Bulan Maret, Mei Shaggydog menjalani Tour 8 Kota (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogja, Magelang). Dari banyaknya show, basic massa yang fanatik, musik yang ceria dan lirik yang nakal dalah beberapa diantara faktor kesuksesan Shaggydog. Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan titel "HOT DOGZ". Kalau kalian pasang telinga lebar2 selebar kuping gajah...pasti syaraf urat kalian tidak sabar untuk segera mengikuti irama lagu-lagu Shaggydog di album ini.
                 Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog untuk ikut kompilasi album "ASIAN SKA FOUNDATION" yang berisi band-band ska se-Asia. Sayangnya cuma beredar di Jepang. Lagu "Second Girl" yang diikutkan Shaggydog dalam kompilasi ini.
               Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karir Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personil Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka (kaya macan yaa) di industri musik Indonesia. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang menunjukkan kalau tidak hanya berharap bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia sekaligus akan membuat persaingan pada industri musik semakin panas.

                    Album Shaggydog pertama kali dirilis pada tahun 1999 dengan judul "Shaggydog" dibawah label Doggy House. Pada tahun 2001 album kedua berjudul "Bersama" dirilis.
Masa keemasan Shaggydog dimulai pada tahun 2003, yang dimulai dari pesta tahun baru di UPN Jogjakarta dimana sekitar dua puluh ribu penggemar Shaggydog yang disebut doggies membanjiri UPN. Kemudian dilanjutkan dengan Tour 8 Kota Shaggydog yang berlangsung dari bulan Maret (Semarang, Solo, Tegal, Salatiga, Purwokerto, Pekalongan, Jogjakarta, Magelang), membuat nama Shaggydog semakin melambung.
Dengan berbekal materi yang cukup matang, Shaggydog mengajak EMI Music Indonesia untuk melakukan kolaborasi agar musik yang dihasilkan Shaggydog dapat tersebar lebih luas. Kolaborasi ini akhirnya menghasilkan album ketiga Shaggydog dengan judul "Hot Dogz".
                    Lagu-lagu Shaggydog tidak hanya tersebar di Indonesia, tahun 2003 sebuah perusahaan rekaman di Jepang meminta salah satu lagu Shaggydog yang berjudul "Second Girl" untuk ikut kompilasi album "Asian Ska Foundation" yang berisi band-band ska se-Asia. Amat disayangkan album ini hanya beredar di Jepang. Dengan koneksitas manajemen yang bagus Shaggydog juga disertakan dalam berbagai kompilasi band-band yang terdapat di Eropa, yang antara lain adalah kompilasi "Banana Hits" yang dirilis oleh Republik Ceko.
                   Dimulai dari berbagai kompilasi dengan band luar negeri dan koneksi yang terjalin dengan baik, Shaggydog mulai dikenal di dunia internasional. Hal ini ditandai dengan didapatkannya kontrak dari Festival Mundial Production untuk menjalani tour selama bulan Juni di Belanda. Pada tahun tersebut, Shaggydog tampil kurang lebih empat belas kali di delapan kota di Belanda. Di negara ini pulalah Shaggydog juga berkesempatan untuk rekaman secara live di studio Wissellord, yang notabene adalah studio rekaman yang pernah digunakan oleh band-band papan atas seperti The Police, Metallica, dan Mick Jagger.
Pada tahun 2005 Shaggydog memutuskan untuk keluar dari EMI Indonesia yang menyebabkan keterlambatan dalam merilis album baru, sebelum akhirnya bergabung dengan Pops Recs untuk album mereka yang ke empat, dan sepenuhnya diproduseri oleh Shaggydog sendiri.
          Pada tahun 2006, tepatnya dari bulan Maret hingga April, Shaggydog kembali diundang Festival Mundial Production untuk tour tunggal sebelas kota di Belanda Kemudian pada tahun 2009, tepatnya di akhir bulan Agustus Shaggydog diundang untuk tampil di acara Darwin Festival.
                  Pada bulan Agustus 2009 Shaggydog merilis album ke lima mereka yang berjudul "Bersinar" dibawah label Fame. Perjalanan panjang dan berbagai hambatan yang telah menyertai karier Shaggydog selama ini telah membulatkan tekad para personel Shaggydog untuk lebih mempertajam taring mereka di industri musik. Dengan kemampuan musikalitas yang semakin berkembang dan berbagai pengalaman tour di Eropa telah menunjukkan kalau Shaggydog tidak hanya bisa diterima oleh penikmat musik di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.

Minggu, 10 Februari 2013

SEJARAH MUSIK ALIRAN SKA

Untuk mempelajari kita harus memahami tentang sebuah makna dalam perjalanan waktu.
Begitu halnya dengan sejarah musik ska.

Adalah Perang Dunia II yang mengubah segalanya. Kekuasaan Inggris terhadap negara-negara
jajahannya runtuh sebelum masa PD II & terpecah belah pada saat pertengahan masa peperangan.
Inggris memeberikan kemerdekaan kepada negara-negara jajahannya setelah mendapat tekanan
dari pemerintahan kolonial. Pada tahun 1962 Jamaika membentuk pemerintahan sendiri
meskipun masih tetap sebagai negara persemakmuran. Budaya Jamaika & musiknya mulai
terefleksi dalam optimisme baru & aspirasi rakyat yang liberal.

Sejak tahun 40'an Jamaika telah mengadopsi & mengadaptasi berbagai bentuk musik dari Amerika.
Pada saat PD II berakhir, begitu banyak band-band di Jamaika yang memainkan musik-musik dansa.
Grup seperti Eric Dean Orchestra dengan trombonisnya gitarisnya
Ernest Ranglin terpengaruh oleh musisi-musisi jazz Amerika seperti Count Bassie, Erskine
Hawkins, Duke Ellington, Glenn Miller & Woody Herman. Ditahun 50'an ketenaran band-band
jazz di Amerika digantikan oleh grup-grup yang kecil cenderung lebih memainkan
irama bop/rhythm blues sound. Musisi Jamaika yang sering berkunjung ke Amerika
terpengaruh & membawa pola permainan musik tersebut ke daerah asalnya. Band-band lokal
di Jamaika seperti Count Smith The Blues Blaster, Sir Nick The Champ & Tom The Great
Sebastian mulai memainkan gaya baru tersebut.
Ditahun 1954, pertunjukan terbesar pertama kali diadakan di kota Kingston tepatnya
di Ward Theatre. Band-band tradisional yang memainkan irama mento-folk-calypso ikut ambil
bagian & sering sekali band-band tersebut mengisi acara di hotel-hotel yang ada di Jamaika
& seputar pulau tersebut. Pada akhir tahun 50'an pengaruh-pengaruh jazz, R&B, & mento
(sejenis musik calypso) melebur menjadi satu bentuk baru yang dinamakan 'shuffled'.
Irama shuffled memperoleh popularitas berkat kerja keras musisi-musisi seperti Neville
Esson, Owen Grey, The Overtakers & The Matador Allstars. Banyak studio & perusahaan rekaman
yang mengalami perkembangan & terus berusaha untuk mencari talenta-talenta baru.
The Jamaican Broadcasting Corporation pun ikut membangkitkan semangat kepada musisi-musisi
muda melalui siaran acara-acara di radio.

Dua orang yang amat berpengaruh dalam perkembangan musik di Jamaika pada tahun 50'an adalah
ersama istrinya, Duke Reid memiliki toko 'Treasure Island
Liquor' yang berlokasi di jalan Bond (Bond street). Soundsystem Reid dikenal dengan nama
'The Trojan' diambil dari tulisan yang tertera pada truknya. Truk yang biasa digunakan
sebagai angkutan barang untuk tokonya. Dodd menamakan soundsystem miliknya'Sir Coxsone
Downbeat' yang diambil dari nama pemain kriket asal Yorkshire, Coxsone. Sepanjang akhir
dekade, kedua orang tersebut memimpin persaingan dalam bisnis musik.
Walaupun Coxsone lebih dekat dengan 'Ghetto'(perkampungan yang didiami kaum atau kelompok
tertentu) Adalah Reid yang dianugerahi sebagai 'King of sound & blues' di Success Club
(acara penganugerahan) di tahun 1956, 1957, 1958.

Tahun 1962, saat di mana Jamaika sedang gandrung meniru musik-musik Amerika, Cecil Bustamente
Campbell yang kemudian dikenal dengan namA, tahu bahwa sesuatu yang baru
amat dibutuhkan pada saat itu. Ia memiliki SEOrang gitaris yang bernama Jah Jerry yang
kemudian bereksperimen di musik dengan menitikberatkan 'ketukan 'afterbeat' ketimbang
'downbeat'. Hingga pada saat ini ketukan afterbeat menjadi esensi dari singkop (penukaran
irama) khas Jamaika. Ska pun lahir. Soundsystem/studio rekaman pun mulai merekam hasi kerja
mereka. Dengan tidak memberikan label pada vinyl (piringan hitam) dengan tujuan agar
memperolehkeuntungan diantara para pesaingnya. Sehingga yang lain tidak dapat melihat
apa yang dimainkan 'mencuri' untuk sondsystem mereka sendiri.

Perang antar soundsystem pun memuncak hingga pada saat para donatur terancam oleh segerombol
orang-orang yang menyebabkan permasalahan. Orang-orang ini dinamakan'Dance Hall Crashers'.
Meskipun fasilitas Mono Recording yang masih primitif, adalah keteguhan hati dari antusiasnya
akan musik ska yang memungkinkan untuk menjadi musik komersil dari Jamaika yang pertama kali.
Dan kenyataannya ska dikenal sebagai musik dansa rakyat Jamaika.

Sepanjang tahun 60'an wilayah ghetto di Jamaika dipenuhi oleh pemuda-pemuda yang mencari
pekerjaan. Pada waktu itu amat susah di dapat. Pada awalnya pemuda-pemuda ini tidak tertarik
dengan optimisme musik ska. Pemuda-pemuda tersebut menciptakan identitas kelompok sebagai
'Rude Boy'(sebuah trend dikalangan pemuda yang pernah terjadi pada periode awal tahun 40'an)
Menjadi 'Rude' artinya menjadi seseorang dimana masyarakat menganggapnya tidak berguna.
Gaya dansa ska para Rude Boy memiliki ciri khas tersendiri, lebih pelan, dengan tingkah
seakan-akan meninju seseorang. Rude Boy memiliki koneksitas dengan 'Scofflaws'(orang-orang
yang selalu menentang hukum) & dunia kriminal lainnya. Hal ini terefleksikan dalam lirik-lirik
lagu ska. (catatan: gaya penampilan berpakaian Rude Boy yaitu dengan celana panjang yang
mengatung hanya semata kaki). Musik ska sekali lagi mengalami perubahan untuk merefleksikan
'Mood of the rude' dengan menambahkan tensi pada permainan bass yang disesuaikan dengan
gaya sebelumnya yaitu 'free-walking bass style'.

Banyak yang berbondong-bondong mengadu nasib di kota Kingston untuk memperoleh ketenaran
dalam industri musik yang kemudian beralih menjadi penjual ganja ketika gagal & modal
makin menipis. Banyak pula yang berkecimpung dalam dunia kriminal (tergambar dalam film
'The Harder They Come' yang diperankan oleh Jimmy Cliff ...film ini dipercaya mengisahkan
tentang perjalanan hidup Jimmy Cliff)

Dua partai politik yang ada di Jamaika membentuk banser bersenjata. Opini publik pun
mengarah pada penentangan terhadap kelompok Rude Boy & penggunaan senjata api. Peraturan
pemilikan senjata api pun ditilik kembali setelah melalui periode dimana kepemilikan
senjata diperbolehkan asal tidak menimbulkan keresahan di masyarakat. Siapa pun yang
memiliki senjata api yang ilegal, diancam hukuman penjara seumur hidup

Artis & produser mendukung bahkan 'memaafkan' atas prilaku kelompok Rude Boy melalui
musik ska. Dukungan untuk tidak menggunakan senjata api terefleksi dalam lagu-lagu seperti
"Lawless street" dari kelompok Soul Brothers, "Gunmen coming to town" The Heptones.
Duke Reid memproduseri salah satu grup ska The Rude Boy (shuffling down Bond street)
C.S. Dodd pun ikut memproduseri grup muda yang memiliki visi musik mereka sebagai
'rudies' yaitu kelompok ( Bob Marley, Peter Tosh, Bunny Wailer).
Prince Buster menemukan seseorang yang memiliki mitos karakter sebagai Rude Boy yaitu
adalah sebuah
karya cemerlang dalam mendokumentasikan perilaku Rude Boy kedalam sebuah lagu (berhasil
memasuki urutan tangga lagu ke 14 di UK Charts)

Tema rude boy masih mendominasi sepanjang periode ska, dan popularitasnya memuncak sepanjang
musim panas tahun 1964. Beat ska menjadi lebih lambat Rocksteady pun lahir. Gelombang
ska pertama berakhir pada tahun 1968 (Rocksteady adalah bagian cerita lain: Rocksteady
kemudian melahirkan musik Reggae. Popularitas musik Reggae di Inggris di sebarkan oleh
Skinhead; kelompok Rastafarian mengadopsi musik Reggae & lirik-lirik lagunya cenderung
bertemakan ajaran Rastafari & pandangan Relijiusnya, Reggae pun berkembang menjadi 'Dub',
'Dancehall', & seterusnya ...& seterusnya ...)

Memasuki gelombang kedua ...sebelumnya marilah kita lihat beberapa sejarah ska lainnya:
ditahun 1962, saat di mana Inggris menjanjikan jaminan secara tak terbatas kepada para
imigran yang berasal dari negara-negara persemakmurannya, kerusuhan ras pun terjadi.
Disaat itu musik ska & Reggae sedang populer. Dibawa dari Jamaika oleh banyak musisi &
produser yang ikut berimigrasi, termasuk 'The Trojan SEOrang kelahiran Kub, Laurel
Aitken. Pada tahun 70'an, imej Rude Boy diperbaharui & ter-ekspresi dalam penggabungan 2 jenis musik yang masih tergolong baru di Inggris yaitu Reggae & Punk oleh band
The Clash(Rudie can't fail). Antara pertengahan hingga akhir tahun 70'an, band seperti
The Coventry Automatics memilih untuk memainkan ska ketimbang Reggae karena menurut
Jerry Dammers (pendiri band tersebut), memainkan musik ska lebih mudah & gampang.
The Coventry Automatics merubah namanya menjadi The Specials AKA The Automatics,
kemudian berubah lagi menjadi

Selanjutnya pada tahun 1979 Jerry Dammers mendirikan 2Tone Records. Keinginan Dammers
layaknya seperti Prince Buster di awal tahun 60'an yaitu menciptakan sesuatu yang baru.
Hitam & putih menjadi simbol. Lahirlah yang dinamakan dengan 2Tone ska. Logo 2Tone yaitu
gambar kartun pria berpakaian jas hitam dengan kemeja putih, dasi hitam, topi 'pork pie',
kaca mata hitam, kaus kaki putih & sepatu 'loafers' hitam menjadi logo resmi yang
karakternya di beri nama 'Walt Jabsco'(diambil dari nama Walt Disney, pendiri film kartun
Jabsco berarti ganja dalam bahasa slang latin). Diciptakan oleh Dammers sendiri
berdasarkan pose Peter Tosh pada sebuah photo awal kelompok The Wailers yang dapat
di lihat pada cover album 'The Wailing Wailer Studio One Realease'.

Pada saat kerusuhan ras sedang terjadi, & organisasi rasis 'National Front' sedang tumbuh
pesat, pakaian hitam putih & band yang anggota nya terdiri dari multi ras, mengetengahkan
lagu-lagu yang bertemakan 'unity' disaat negara tersebut sedang terpecah belah oleh isu
rasial. Sama halnya dengan musik ska di Jamaika, situasi yang terjadi pada saat itu
terefleksi kedalam lirik lagu, seperti "Racist Friend" The Specials AKA. Band-band seperti
Madness, The Beat, The Selecter, The Bodysnatchers & The Specials membuat ska menjadi
sesuatu yang segar dengan mengolah nomor-nomor ska klasik dari Prince Buster (Roughrider,
Madness, Too hot, dll.) & artis-artis gelombang pertamanya.Band lain yang tidak termasuk
2Tone tetapi berasosiasi dengan gerakan 2Tone adalah Bad Manners. Ada juga persilangan
dengan artis gelombang pertama dengan band 2Tone (Rico Rodriguez adalah pemain trombone
yang menjadi additional player pada kelompok The Specials, anak murid dari pemain trombone
ternama Don Drummond & sering dipakai sebagai musisi studio do Jamaika)

Pada akhirnya Chrysalis Records membeli 2Tone dari Dammers dengan keputusan menandatangani
perjanjian kontrak dengan band-band 2Tone lainnya. Termasuk antara lain: The Specials,
The Selecter, Madness, Rico Rodriguez, The Swinging Cats, The Friday Club, The Bodysnatchers,
The Hisons, JB Allstars, Specials AKA, The Apollonairs, The Beat (di Amerika di kenal
dengan nama 'The English Beat' karena sudah ada band yang memakai nama The Beat) & sebuah
single dari Elvis Costello. (catatan: single Elvis Costello tersebut berjudul "I can't
stand up for falling down" menjadi permasalahan & tidak pernah di jual. Copy lagu tersebut
diberikan secara gratis kepada penggemar Costello pada saat pertunjukannya. Costello
memproduseri debut album The Specials & menjadi guest singer sekaligus produser untuk
single The specials AKA yang berjudul Nelson Mandela 12".

Tahun 1985 2Tone label bubar. Dammers mengalami kebangkrutan terhadap perusahaan Chrysalis.
Band-band 2Tone mengalami masa popularitasnya dari tahun1978-1985 walau bagaimanapun bukan
hanya 2Tone yang memainkan musik ska. Diantara band-band lainnya adalah The Tigers,
Ska City Rockers, The Akrylykz (dengan Roland Gift pada tenor sax, yang kemudian bergabung
bersama mantan anggota The English Beat Cox, & Steele yang belakangan menjadi penyanyi
di Fine Young Cannibals), The Employees, The Piranhas, dan masih banyak lagi ...

Hal tersebut menutup gelombang kedua musik ska ...pada gelombang ketiga: dengan berakhirnya
2Tone & gelombang kedua, musik ska menjadi sempit namun tidak menjadi musik yang usang.
Adalah The Toasters(pernah merilis single dibawah nama 'Bob Marley'), Bim Skala Bim,
The Untouchables & Fishbone yang menjadikan tradisi dalam mencampur beat ska dengan unsur
unsur musik lainnya seperti pop, rock dan beat-beat lainnya.

Keberadaan gelombang ketiga musik ska terdiri dari berbagai bentuk dengan mengkombinasikan
hampir setiap jenis musik yang kira-kira dapat dikawinkan dengan irama ska. Band-band seperti
Hepcat, Yebo, NY Ska Jazz Ensemble & Stubborn Allstars tetap bermain pada
akar ska Jamaika. Operation Ivy, Voodoo Glow Skulls, Mighty Mighty Bosstones, dll. menggunakan
energi punk untuk menciptakan ska-core. Regatta 69, Fillibuster, Urban Blight, dll. tetap
bertahan pada corak Reggae/Rocksteady beat. Punch The Clown, Undercover S.K.A., dll. mencirikan
pengaruh dari gaya 2Tone. Yang menarik adalah band asal Florida, Pork Pie Tribes menggabungkan
beat ska dengan musik tradisional Irlandia. Hal lain yang lebih menarik adalah grup band
The Brownies yang mencampurkan ska dengan apa saja !!

Imej Rude Boy/Rude Girl hadir kembali pada gelombang ketiga, namun kali ini tidak sebagai
pemberontak. Tetapi sebagai suporter yang fanatik dengan musik ska. Digelombang ketiga ini
juga terdapat hal-hal yang tidak pernah ada pada awal gelombang pertama (beberapa diantaranya
ada yang tidak pernah di mengerti) seperti 'Straight Edge' dengan logo 'X' ditangan, boneheads,
OI/SKA,Skinhead Against Racial Prejudiced (SHARP's) juga konsep-konsep 'sell outs'.
Ada beberapa aspek diantaranya yang belum berubah: ska masih menjadi musik kalangan remaja,
setiap pertunjukan ska dapat disaksikan oleh segala umur tidak terlalu mahal untuk
mengakomodasikannya. Disamping itu juga ska masih membentuk beat yang unik & harmonis walaupun
digabungkan dengan unsur-unsur musik lainnya. & orang-orang pun masih banyak yang menikmatinya.